AKUNTANSI INTERNASIONAL
Analisis Laporan Keuangan PT Aneka Tambang Tbk
Kelompok: INDONESIA
1. Fernando Saroinsong (22210747)
2.Irfan (23210595)
3.Kiki Herdiyawan (23210898)
4.Oktavianus Marco L (25210241)
5.Yopi Supriyanto (28210683)
4EB02
4EB02
Aneka Tambang didirikan pada tahun 1968 melalui penggabungan beberapa perusahaan pertambangan. Aneka Tambang merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan produk utama nikel, emas, perak, dan bauksit. Antam memiliki unit eksplorasi serta unit pemurnian dan pengolahan logam mulia untuk melayani pihak ketiga. Pada tahun 2008, seiring dengan upaya diversifikasi produk, Antam memulai kegiatan eksplorasi batubara untuk mendukung rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) guna menekan biaya produksi feronikel. Di masa depan, tidak tertutup kemungkinan bagi Antam untuk menjual komoditas batubara kepada pihak ketiga untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.Dengan pengalaman lebih dari empat dekade, kegiatan operasi dan cadangan deposit mineral Antam tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Deposit nikel terbesar berada di Maluku Utara, sementara deposit emas dan bauksit terbesar di Jawa Barat dan Kalimantan Barat. Aktivitas Antam terintegrasi secara vertikal, mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, hingga pemasaran. Antam memiliki keunggulan dalam hal jumlah cadangan dan sumber daya mineral yang besar dan berkualitas tinggi, terutama untuk komoditas nikel dan bauksit.Pada tahun 1997, Antam mencatatkan 35% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kedua bursa kemudian dimerjer menjadi Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008). Pada tahun 1999, Antam mencatatkan sahamnya dengan status Foreign Exempt Listingdalam bentuk Chess Depository Interests di Bursa Efek Australia (Australian Securities Exchange, ASX) dan pada tahun 2002, status pencatatan di ASX ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki peraturan lebih ketat.
Antam memiliki empat unit bisnis, selain Unit Geomin (unit
khusus yang menangani kegiatan eksplorasi) dan Kantor Pusat di Jakarta. Keempat
unit bisnis tersebut adalah Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel yang
beroperasi di Pomalaa, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara, UBP Emas di Pongkor,
Jawa Barat, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia di Jakarta,
dan UBP Bauksit di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
1 Rasio Keuangan (Financial Ratio) PT. ANTAM Tbk.
Pada analisis rasio keuangan, yang dipakai pada bagian ini
terbagi atas tiga bagian analisis yaitu analisis likuiditas, solvabilitas, dan
rentabilitas. Dimana tiap bagian akan diuraikan sebagai berikut :
1.1
Analisis Likuiditas
1. Current Ratio (CR) Tahun 2009-2012
Current Ratio PT. ANTAM Tbk antara Tahun 2009
sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui dibawah ini :
Current Ratio PT. ANTAM Tbk Tahun 2009 –
2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Aktiva Lancar / Hutang Lancar
|
Ratio
|
2009
|
5.313.146.234 / 747.531.096
|
710,75%
|
2010
|
7.593.630.426 / 1.989.071.312
|
381,76%
|
2011
|
9.108.019.774 / 846.446.529
|
1076,03%
|
2012
|
7.646.851.196 / 3.041.406.158
|
251,42%
|
Pada tahun 2009, nilai current rationya mencapai diatas
100%, hal ini diartikan perusahaan berada pada posisi likuid, karena setiap Rp
1.00 hutang lancer dijamin oleh aktiva lancer Rp 7,1075. Lalu pada tahun 2010
posisi current rationya mengalami penurunan namun perusahaan masih berapa pada
posisi likuid, karena setiap Rp 1,00 hutang lancer dijamin oleh aktiva lancer
sebesar Rp. 3,8176. Pada tahun 2011 current rasio perusahaan kembali naik
posisi perusahan tetap likuid, karena setiap Rp 1,00 hutang lancer dijamin oleh
aktiva sebesar Rp 10,7603 . Ditahun 2012 kembali kembali mengalami penurunan
dan posisi perusahan tetap berada di posisi likuid karena setiap Rp 1,00 hutang
lancer dijamin oleh aktiva lancer sebesar Rp 2,5142
Dilihat dari nilai Current Ratio PT. Antam Tbk dari
tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Dan dapat disimpulkan
perusahaan selama 4 tahun berada dalam posisi likuid, karena nilai penjamin
hutang oleh aktiva masih dibawah 100%.
2. Cash
Ratio (CR) Tahun 2009-2012
Cash Ratio PT. ANTAM Tbk antara Tahun 2009
sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui tabel dibawah ini :
Cash Ratio PT. ANTAM Tbk Tahun 2009 – 2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Kas / Hutang Lancar
|
Ratio
|
2009
|
2.773.582.727 / 747.531.096
|
371,03%
|
2010
|
4.308.242.737 / 1.989.071.312
|
216,59%
|
2011
|
5.639.678.574 / 846.446.529
|
666,27%
|
2012
|
3.868.574.769 / 3.041.406.158
|
127,19%
|
Pada tahun 2009, nilai cash ratio mencapai diatas 100%, hal
ini diartikan perusahaan berapa pada posisi likuid, karena setiap Rp 1,00
hutang lancer dijamin oleh kas sebesar Rp3,7103. Lalu pada tahun 2010
nilai cash ratio mengalami penurunan, tetapi perusahaan masih berada dalam
posisi likuid, karena setiap Rp 1,00 hutang lancer dijamin oleh kas sebesar Rp
2,1659. Dan pada tahun 2011 nilai cash ratio mengalami kenaikan dari tahun
2010, dan tetap perusahaan berada pada posisi likuid, karena setiap Rp
1,00 hutang lancar dijamin oleh kas Rp 6,6627. Penurunan kembali terjadi di
tahun 2012 namun perusahan tetap berada diposisi likuid, karena Rp 1,00
hutang lancar dijamin oleh kas Rp 1,2719.
Dilihat dari nilai Cash Ratio PT. Antam Tbk dari
tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Dan dapat disimpulkan
perusahaan selama 4 tahun berada dalam posisi likuid, karena nilai penjamin
hutang oleh aktiva masih dibawah 100%.
3.Quick Ratio Tahun 2009-2012
Quick Ratio PT. ANTAM Tbk antara Tahun 2009
sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui dibawah ini :
Quick Ratio PT. ANTAM Tbk Tahun 2009 – 2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Aktiva Lancar - Persediaan / Hutang Lancar
|
Ratio
|
2009
|
5.313.146.234 - 1.170.505.411 / 747.531.096
|
554.17%
|
2010
|
7.593.630.426 - 1.229.283.112 / 1.989.071.312
|
319.96%
|
2011
|
9.108.019.774 - 1.687.897.283 / 846.446.529
|
876.62%
|
2012
|
7.646.851.196 - 1.449.967.933 / 3.041.406.158
|
203.75%
|
Pada tahun 2009, nilai Quick Ratio mencapai diatas
100%, hal ini diartikan perusahaan berapa pada posisi likuid, karena setiap Rp
1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancer dikurangi persediaan
sebesar Rp5,5417. Lalu pada tahun 2010 nilai Quick Ratio mengalami
penurunan, tetapi perusahaan masih berada dalam posisi likuid, karena setiap Rp
1,00 hutang lancer dijamin oleh aktiva lancer dikurangi persediaan sebesar Rp
3,1996. Dan pada tahun 2011 nilai Quick Ratio mengalami kenaikan dari
tahun 2010, dan tetap perusahaan berada pada posisi likuid, karena setiap
Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancer dikurangi persediaan Rp
8,7662. Penurunan kembali terjadi di tahun 2012 namun perusahan tetap
berada diposisi likuid, karena Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancer
dikurangi persediaan Rp 2,0375.
Dilihat dari nilai Quick Ratio PT. Antam Tbk dari
tahun 2009-2012 mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Dan dapat disimpulkan
perusahaan selama 4 tahun berada dalam posisi likuid, karena nilai penjamin
hutang oleh aktiva masih dibawah 100%.
1.2
Analisis Solvabilitas
1. Debt to Assets Ratio Tahun 2009-2012
Debt to Assets Ratio PT. ANTAM Tbk antara Tahun
2009 sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui dibawah ini :
Debt to Assets Ratio PT. ANTAM Tbk Tahun
2009 – 2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Total Hutang / Total Aktiva
|
Ratio
|
2009
|
1.748.127.625 / 9.939.996.438
|
17.58%
|
2010
|
2.709.896.801 / 12.310.732.099
|
22.01%
|
2011
|
4.429.191.527 / 15.201.235.077
|
29.13%
|
2012
|
6.876.224.890 / 19.708.540.946
|
34.88%
|
Pada tahun 2009 nilai Debt to Assets Ratio 17,58%
ini berarti setiap Rp 1,00 aktiva menjamin hutang sebesar Rp 17,58. Pada tahun
2010 nilai Debt to Assets Ratio naik menjadi 22,01% , ini berarti
bahwa setiap Rp 1.00 aktiva menjamin hutang sebesar Rp 22,01. Hal ini
disebabkan oleh kenaikan jumlah aktiva sebesar Rp 2.370.735.661. Tahun 2011 Debt
to Assets Ratio mengalami peningkatan menjadi 29,13% ini disebabkan
adanya peningkatan pada jumlah aktiva dari Rp12.310.732.099 menjadi
15.201.235.077. Ditahun 2012 nilai Debt to Assets Ratio kembali
mengalami kenaikan menjadi 29,13% ini disebabkan adanya peningkatan pada jumlah
aktiva yang naik sebesar Rp 4.507.305.869 .
Dilihat dari nilai Debt to Assets Ratio PT. Antam
Tbk dari tahun 2009-2012 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dan
terlihat bahwa perusahaan mengalami solvable, karena nilai penjamin hutang oleh
aktiva masih dibawah 100%.
2. Debt to Equity Ratio Tahun 2009-2012
Debt to Equity Ratio PT. ANTAM Tbk antara Tahun
2009 sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui dibawah ini :
Debt to Equity Ratio PT. ANTAM Tbk Tahun
2009 – 2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Total Hutang / Modal
|
Ratio
|
2009
|
1.748.127.625 / 8.148.939.490
|
21.45%
|
2010
|
2.709.896.801 / 9.580.098.225
|
28.28%
|
2011
|
4.429.191.527 / 10.772.043.550
|
41.11%
|
2012
|
6.876.224.890 / 12.832.316.056
|
53.58%
|
Pada tahun 2009 nilai Debt to Equity Ratio sebesar
21,45% ini dapat diartikan bahwa setiap Rp 1.00 modal menjamin atas hutang
sebesar Rp 21,45. Tahun 2010 Debt to Equity Ratio naik menjadi 28,28%
ini berarti bahwa setiap Rp 1.00 modal menjamin atas hutag sebesar Rp 28.28.
Kenaikan Debt to Equity Ratio ini disebabkan oleh kenaikan modal
sebesar Rp 1.431.158.735 . Tahun 2011 terjadi kenaikan Debt to Equity
Ratio sebesar 12,83% menjadi 41,11%. Ini berarti bahwa setiap Rp 1,00
modal dapat menjamin atas hutang sebesar Rp 41,11. Ditahun 2012 nilai Debt
to Equity Ratio kembali mengalami peningkatan sebesar 12,47%. Ini berarti
bahaw setiap Rp 1.00 modal menjamin atas hutang sebesar Rp 53,58. Kenaikan Debt
to Equity Ratio terjadi karena adanya peningkatan kembali pada jumlah
modal sebesar Rp 2.060.272.506.
Dilihat dari nilai Debt to Equity Ratio PT.
ANTAM Tbk selama 4 tahun, perusahan mengalami peningkatan nilai Debt to
Equity Ratio setiap tahunnya. Dan perusahaan berada pada keadaan solvable,
karena nilai penjamin masih berada dibawah 100%.
3. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) Tahun
2009-2012
Long
Term Debt to Equity Ratio PT. ANTAM Tbk antara Tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui dibawah ini :
Long Term Debt to Equity Ratio PT. ANTAM
Tbk
Tahun 2009 – 2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Utang Jangka Panjang / Modal
|
Ratio
|
2009
|
1.000.596.323 / 8.148.939.490
|
12.27%
|
2010
|
720.825.489 / 9.580.098.225
|
7.52%
|
2011
|
3.582.744.998 / 10.772.043.550
|
33.25%
|
2012
|
3.834.818.732 / 12.832.316.056
|
29.88%
|
Pada tahun 2009 nilai Long Term Debt to Equity Ratio sebesar
12,27% ini dapat diartikan bahwa setiap Rp 1.00 modal menjamin atas hutang
jangka panjang sebesar Rp 12,27. Tahun 2010Long Term Debt to Equity Ratio turun
menjadi 7,52% ini berarti bahwa setiap Rp 1.00 modal menjamin atas hutang
jangka panjang sebesar Rp 7.52. Kenaikan Debt to Equity Ratio ini
disebabkan oleh kenaikan modal sebesar Rp 1.431.158.735 . Tahun 2011 terjadi
kenaikan Long Term Debt to Equity Ratio sebesar 25,73% menjadi
33,25%. Ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal dapat menjamin atas hutang
jangka panjang sebesar Rp 33,25. Ditahun 2012 nilai Long Term Debt to
Equity Ratio mengalami penurunan sebesar 3,37%. Ini berarti bahaw setiap
Rp 1.00 modal menjamin atas hutang jangka panjang sebesar Rp 29,88.
Dilihat dari nilai Long Term Debt to Equity Ratio PT.
ANTAM Tbk selama 4 tahun, perusahan mengalami fluktuasi nilai Long Term
Debt to Equity Ratio setiap tahunnya. Dan perusahaan berada pada keadaan
solvable, karena nilai penjamin masih berada dibawah 100%.
1.3 Analisis Rentabilitas
1. Return
On Equity (ROE) Tahun 2009-2012
Return On Equity PT. ANTAM Tbk antara Tahun 2009
sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui tabel dibawah ini :
Return On Equity PT. ANTAM Tbk Tahun 2009 –
2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Laba Bersih / Modal
|
Ratio
|
2009
|
604.307.088 / 8.148.939.490
|
7.41%
|
2010
|
1.683.399.992 / 9.580.098.225
|
17.57%
|
2011
|
1.924.739.414 / 10.772.043.550
|
17.86%
|
2012
|
2.989.024.589 / 12.832.316.056
|
23.29%
|
Pada Tahun 2009 besarnya nilai ROE adalah 7,41% ini dapat
diartikan bahwa setiap Rp 1,00 modal menghasilkan laba bersih Rp 7,41. Pada
tahun 2010 nilai ROE mengalami kenaikan sebesar 10,16% menjadi 17,57% yang
artinya setiap Rp 1,00 modal menghasilkan laba bersih sebesar Rp 17,57. Dan
ditahun 2011 kembali mengalami kenaikan dengan nilai ROE 17,86% yang artinya
setiap Rp 1,00 modal dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp 17,86. Tahun
2012 nilai ROE kembali mengalami peningkatan, kali ini nilai ROE perusahaan
sebesar 23,29% ini dapat diartikan bahwa setiap Rp 1,00 modal dapat
menghasilkan laba bersih sebesar Rp 23,29.
Dilihat dari nilai ROE PT. Antam Tbk pada tahun 2009-2012
maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan dalam memperoleh
laba bersih setiap tahunnya.
2.Profit
Margin (PM) Tahun 2009-2012
Profit Margin PT. ANTAM Tbk antara Tahun 2009
sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui tabel dibawah ini :
Profit Margin PT. ANTAM Tbk Tahun 2009 –
2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Laba bersih / Penjualan Bersih
|
Ratio
|
2009
|
604.307.088 / 8.711.307.255
|
6.93%
|
2010
|
1.683.399.992 / 8.744.300.219
|
19.25%
|
2011
|
1.924.739.414 / 10.346.433.404
|
18.60%
|
2012
|
2.989.024.589 / 10.449.885.512
|
28.60%
|
Pada tahun 2009 nilai Profit Margin sebesar 6,93%
ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan bersih menghasilkan laba bersih
sebesar Rp 6,93. Pada tahun 2010 nilai Profit Marginmengalami kenaikan
sebesar 12,32% menjadi 19,25% yang berarti setiap Rp 1,00 penjualan bersih
menghasilkan laba bersih Rp 19,25. Pada tahun 2011 nilai Profit Margin mengalami
penurunan menjadi 18,60% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan bersih
menghasilkan laba bersih Rp 18,60. Ditahun 2012 nilai Profit Margin kembali
mengalami peningkatan menjadi 28,60% ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 penjualan
bersih menghasilkan laba bersih sebesar Rp 28,60.
Dilihat dari nilai Profit Margin tahun
2009-2012 maka dapat terlihat bahwa penghasilan laba perusahaan mengalami
fluktuasi, Karena itu penghasilan profit perusahaan tidak menentu.
3. Return on Investment (ROI) Tahun 2009-2012
Return on Investment PT. ANTAM Tbk antara Tahun
2009 sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui tabel dibawah ini :
Return on Investment PT. ANTAM Tbk Tahun 2009 –
2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Laba Setelah Bunga dan Pajak / Total Aktiva
|
Ratio
|
2009
|
595.230.900 / 9.939.996.438
|
5.98%
|
2010
|
1.674.924.411 / 12.310.732.099
|
13.60%
|
2011
|
1.927.891.998 / 15.201.235.077
|
12.68%
|
2012
|
2.993.115.731 / 19.708.540.946
|
15.18%
|
Pada tahun 2009 nilai Return on Investment sebesar
5,98% ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva menghasilkan laba sebesar
Rp 5,98. Pada tahun 2010 nilai Return on Investmentmengalami kenaikan
sebesar 7,62% menjadi 13,60% yang berarti setiap Rp 1,00 total aktiva
menghasilkan laba Rp 13,60. Pada tahun 2011 nilai Return on Investment mengalami
penurunan menjadi 12,68% yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total aktiva
menghasilkan laba Rp 12,68. Ditahun 2012 nilai Return on Investment kembali
mengalami peningkatan menjadi 15,18% ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 total
aktiva menghasilkan laba sebesar Rp 15,18.
Dilihat dari nilai Return on Investment tahun
2009-2012 maka dapat terlihat bahwa penghasilan laba perusahaan mengalami
fluktuasi, Karena itu penghasilan profit perusahaan tidak menentu.
1.4 Analisis Aktivitas
1. Inventory Turnover Tahun 2009-2012
Inventory Turnover PT. ANTAM Tbk antara Tahun
2009 sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui tabel dibawah ini :
Inventory Turnover PT. ANTAM Tbk Tahun 2009 –
2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Harga Pokok Penjualan / Persediaan
|
Ratio
|
2009
|
7.513.371.858 / 1.170.505.411
|
6.41
|
2010
|
5.807.220.162 / 1.229.283.112
|
4.72
|
2011
|
7.318.735.238 / 1.687.897.283
|
4.33
|
2012
|
8.427.157.554 / 1.449.967.933
|
5.81
|
Pada tahun 2009, Perputaran Persediaan perusahaan mancapai
titik 6,41 kali. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setahun perusahaan melakukan
pengisian ulang persediaan sebanyak 6,41 kali atau pengisian ulang dilakukan
setiap 57 hari. Pada tahun 2010 perputaran persediaan perusahaan mengalami
penurunan dititik 4,72 kali. 4,72 ini menunjukkan bahwa dalam setahun
Perusahaan melakukan 4,72 kali pengisian ulang persediaan. Atau dengan kata
lain persediaan yang dimiliki perusahaan dapat bertahan selama 77 hari. Dan harus
dilakukan pengisian ulang persediaan setelahnya. Pada tahun 2011, Perputaran
Persediaan PT. Aneka Tambang kembali mengalami penurunan dari titik 4,72 kali
pada tahun 2010 menjadi 4,33 kali pada tahun 2011. Angka 4,33 ini menunjukkan
bahwa dalam setahun perusahaan melakukan 4,33 kali pengisian persediaan.
Persediaan yang dimiliki perusahaan pada tahun 2011 dapat bertahan selama 84
hari. Bertambahnya lama waktu perputaran persediaan pada tahun 2011 disebabkan
oleh ada nya beberapa hal yang tidak sesuai target dari tim kerja pengelolaan
rantai pasokan. Pada tahun 2012, Perputaran Persediaan PT. Aneka Tambang
mengalami peningkatan dari titik 4,33 kali pada tahun 2011 menjadi 5,81 kali
pada tahun 2012. Angka 5,81 ini menunjukkan bahwa dalam setahun perusahaan
melakukan 5,81 kali pengisian persediaan. Persediaan yang dimiliki perusahaan
pada tahun 2012 dapat bertahan selama 63 hari.
Dilihat dari nilai Inventory Turnover tahun
2009-2012 maka dapat terlihat bahwa perputaran persediaan perusahaan mengalami
fluktuasi,
2. Fixed Asset Turnover Tahun 2009-2012
Fixed Asset Turnover PT. ANTAM Tbk antara Tahun
2009 sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui tabel dibawah ini :
Fixed Asset Turnover PT. ANTAM Tbk Tahun
2009 – 2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Penjualan Bersih / Aktiva Lancar
|
Ratio
|
2009
|
8.711.370.255 / 5.313.146.234
|
1.639
|
2010
|
8.744.300.219 / 7.593.630.426
|
1.151
|
2011
|
10.346.433.404 / 9.108.019.774
|
1.135
|
2012
|
10.449.885.512 / 7.646.851.196
|
1.366
|
Rasio Perputaran Aktiva Tetap menunjukkan kemampuan aktiva
tetap untuk menghasilkan penjualan, menunjukkan aktiva yang ditunjukkan oleh
jumlah hasil penjualan per Rp1 aktiva tetap. Pada tahun 2009, PT. ANTAM ,Tbk
memiliki total penjualan sebesar Rp8.711.370.255 dengan jumlah aktiva
tetap sebesar Rp5.313.146.234 Sehingga rasio perputaran aktiva tetap pada
tahun 2009 adalah 1,639. Hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp1 aktiva tetap
dapat menghasilkan penjualan sebanyak Rp1, 639 atau dengan kata lain penjualan
yang terjadi sebesar 1,639 kali total aktiva tetap. Di tahun 2010 rasio
perputaran aktiva tetap mengalami penurunan menjadi 1,151 . Sehingga setiap Rp1
aktiva tetap dapat menghasilkan penjualan sebanyak Rp1,151 atau dengan kata
lain penjualan yang terjadi pada tahun 2010 adalah sebanyak 1,151 kali dari
total aktiva tetap. Pada tahun 2011 perputaran aktiva tetap kembali mengalami
penurunan menjadi 1,135. Yang berarti setiap Rp 1 aktiva tetap dapat
menghasilkan penjualan sebanyak Rp 1,135 atau penjualan yang tejadi pada tahun
2011 adalah sebanyak 1,135 kali dari total aktiva tetap. Di tahun 2012 Rasio
perputaran aktiva tetap mengalami peningkatan menjadi 1.366 . Yang berarti
setiap Rp 1 aktiva tetap dapat menghasilkan penjualan sebanyak Rp 1,366 atau
penjualan yang terjadi pada tahun 2012 adalah sebanyak 1,366 kali dari total
aktiva tetap.
Dilihat dari nilai Fixed Asset Turnover tahun
2009-2012 maka dapat terlihat bahwa perputaran aktiva tetap mengalami
fluktuasi,
3. Total Asset Turnover Tahun 2009-2012
Total Asset Turnover PT. ANTAM Tbk antara Tahun
2009 sampai dengan tahun 2012 ditunjukkan melalui dibawah ini :
Total Asset Turnover PT. ANTAM Tbk Tahun
2009 – 2012
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tahun
|
Penjualan Bersih / Total Aktiva
|
Ratio
|
2009
|
8.711.370.255 / 9.939.996.438
|
0.87
|
2010
|
8.744.300.219 / 12.310.732.099
|
0.71
|
2011
|
10.346.433.404 / 15.201.235.077
|
0.68
|
2012
|
10.449.885.512 / 19.708.540.946
|
0.53
|
Total Assets Turn Over tahun 2009 sebesar 0,87%
menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahun
berputar 0,87 kali atau setiap rupiah aktiva menghasilkan pendapatan sebesar
Rp0,87, Total Assets Turn Over tahun 2010 mengalami penurunan menjadi
sebesar 0,71% menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam
satu tahun berputar 0,71 kali atau setiap rupiah aktiva menghasilkan pendapatan
sebesar Rp0,71,. Pada tahun 2011 Total Assets Turn Over kembali
mengalami penurunan menjadi 0,68% menunjukkan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva dalam satu tahun berputar 0,68 kali atau setiap rupiah
aktiva menghasilkan pendapatan sebesar Rp0,68. Pada tahun 2012 Total
Assets Turn Over kembali mengalami penurunan menjadi 0,53%
menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahun
berputar 0,53 kali atau setiap rupiah aktiva menghasilkan pendapatan sebesar
Rp0,53.
Dilihat dari nilai Total Assets Turn Over tahun
2009-2012 maka dapat terlihat bahwa perputaran persediaan perusahaan mengalami
penurunan.